KISAH PAK TUA SANG PENAMBAL JALAN KOTA PAREPARE

PAK TUA 

Dengan tawa yang lepas, engkau mendayuh becakmu yang telah kau renovasi begitu penuh
Pernak pernik mengelilingi Kota, tak Peduli orang orang, bahkan terkadang Anak kecil spontan Berteriak dengan ulah bahasa Aneh

Usiamu tak muda lagi, namun semangatmu kian muda menikmati Angin Sejuk Kota Parepare, terlihat dengan ceriah dirimu asik 
Bergoyang melalui Alunan musik Tape kebanggaanmu. 

Pak Tua
engkau  menghadapi hidup yang kian hari begitu Enjoy, mengumpulkan Barang bekas dan dimuat di becakmu hingga kadang Rupiah yang engkau dapatkan sering kali kau bagi dengan  orang orang yang tidak mampu di lampu merah

Sepintas yang melihatmu, kadang ada yang 
Menilai Negatif, bahkan orang orang jadi ketakutan dengan tawamu bergoyang 

Hari ini 
Disiang bolong , tak perduli Teriknya matahari
Dengan Ketulusan hatimu memperbaiki jalan 
Dikota yang sedang berlubang.banyak mata 
Menyaksikan Kepedulianmu, banyak hati jadi
Terharu. Dari hati kecil bergumam. Begitu pedulinya Dirimu akan hidup. Toh sepanjang  jalan itu sering aku lalui. Aku berterima kasih 
Pada kotaku. 

Aksi pedulimu menggugah kemanusiaan Ada yang memberi Sedekah untukmu. Entah Rupiah 
Atau pun sembako.yang pada Akhirnya dirimu
Pun memberikannya lagi pada yang lebih butuh

Begitu luar biasa sikapmu Pak Tua
Kami hanya bisa memberikan doa yang terbaik
Semoga selalu diberi kesehatan dan umur yang panjang. 

Dulu
Aku pernah membaca catatan, (Aku pikir akulah yang begitu susah, ternyata masih ada
Yang lebih susah dariku) cara jalan menuju kebaikan telah membuat kesadaran diri, termasuk saya individu yang harus banyak bersyukur dan melakukan kebaikan. 

Terima kasih Pak Tua
Teruskan langkah bunyi pedati Becakmu mendayuh, dengan irama  syahdu musikmu
Kelak akan selalu ada Rezeki untukmu dari 
Orang orang yang ikhlas. 

Catatan kecil untuk Pak Tua kota parepare
Pendayuh Becak pengumpul barang bekas

(Rian Amin)

Komentar